tikiqq.com
Headlines News :
Home » , , » Kenapa Soeharto Diduga sebagai Dalang Aksi G30S/PKI?

Kenapa Soeharto Diduga sebagai Dalang Aksi G30S/PKI?

Written By Unknown on Saturday, September 30, 2017 | September 30, 2017


beritatiki  -  Setiap kali berbicara, mengulas, dan bercerita soal G30S/PKI, publik selalu terbentur pada pertanyaan yang jawabannya masih terbungkus misteri hingga hari ini, yakni siapa dalang di balik drama tragis yang menewaskan 7 jenderal hebat yang terkubur di Lubang Buaya itu.

Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, tiga tokoh inilah yang selalu kena sasaran dugaan sebagai dalangnya, Yakni Letkol Untung, Soekarno dan Soeharto. Karena publik tahu betul posisi mereka pada saat menjelang, pada aksi dan sesudah aksi G30S/PKI.

Dari berbagai peristiwa yang terjadi ketika itu, banyak yang menganggap atau menduga bahwa Pangkostrad Mayor Jendrla Soeharto lebih dimungkinkan sebagai dalangnya. Tulisan ini tidak menuding siapa-siapa yang menjadi dalang di balilk G30S/PKI itu.

Tulisan ini hanya mau menhelaborasi kasus peristiwa itu dengan berpijak dari berbagai sumber, bahkan juga obrolan yang berseliweran di sana-sini. Benar atau tidak sejarah pula yang akan menjawabnya.

Pasca tergulingnya orde baru, mulai bermunculan pendapat -pendapat dan kesaksian tentang tragedi G30S/PKI yang menyudutkan Soeharto. Pada akhirnya, beberapa orang menyimpulkan Soeharto adalah dalang dari tragedi tersebut.

Kesimpulan mereka bertolak dari kejanggalan-kejanggalan yang di temukan dalam cerita tentang tragedi G30S/PKI menurut Soeharto (Versi Orba). Kemudian dijadikan analisa untuk tulisan ini yang bertolak dari tulisan dalam ochasaja.blogspot, yang menjad sumber utama paparan ini. Agen BandarQ

Pada tanggal 21 September 1963, Kapten Soekarbi mengaku menerima radiogram dari Soeharto yang isinya perintah agar Yon 530 dipersiapkan dalam rangka HUT ABRI ke-20 pada tanggal 5 Oktober 1965 di Jakarta dengan perlengkapan tempur garis pertama. Setelah persiapan, pasukan diberangkatkan dalam tiga gelombang, yaitu tanggal 25,26, dan 27 September.

Pada tanggal 28 September pasukan diakomodasikan di kebun jeruk bersama dengan Yon 454 dan Yon 328. Tanggal 30 September seluruh pasukan melakukan latihan upacara. Pukul tujuh malam semua Dan Ton dikumpulkan untuk mendapatkan briefing dari Dan Ton 530, Mayor Bambang Soepono.

Dalam briefing tersebut disebutkan bahwa Ibu Kota Jakarta dalam keadaan gawat. Ada kelompok Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan RI yang sah. Briefing berakhir pada pukul 00.00.

Pukul dua pagi tanggal 1 Oktober, Kapten Soekarbi memimpin sisa Yon 530 menuju Monas. Di kompleks Monas mereka berkedudukan di depan istana. Pada saat itu, karena kedudukan mereka dekat Makostrad, pasukan pun sering keluar masuk Makostrad untuk ke kamar kecil. Karena tidak ada teguran dari Kostrad, berarti Kostrad tahu bahwa mereka ada si sana.

Pukul setengah delapan Kapten Soekarbi melapor pada Soeharto tentang keadaan ibu kota yang gawat serta adanya isu Dewan Jenderal. Namun Soeharto menyangkal berita tersebut.

Kapten Soekarbi sendiri mengaku tidak mengetahui terjadinya penculikan para Jenderal. Ia tetap merasa aman karena Pangkostrad Soeharto telah menjamin keadaan tersebut.

Namun ia berpendapat bahwa Soeharto pasti lah tahu tragedi penculikan para Jenderal tersebut. Karena pada tanggal 25 September Kolonel Latief telah memberikan masukan tentang keadaan yang cukup genting tersebut kepada Soeharto. Jadi sebenarnya mustahil apabila Soehartotidak mengetahui tragedi tersebut.

Yang patut dipertanyakan lagi adalah mengapa Soeharto tidak melakukan pencegahan terjadinya tragedi tersebut. Kebiasaan dalam militer, apabila ada gerakan yang disinyalir akan membunuh atasan akan langsung dicegah. Namun kenyataanya Soeharto tidak sedikit pun mengambil sikap.

Padahal apabila ditelusuri ia sangat mampu mencegah kejadian tersebut. Pada saat itu, mereka sedang mempersiapkan HUT ABRI. Kostradlah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan acara tersebut. Jadi semua pasukan di Jakarta berada di bawah kendali Kostrad. Seharusnya Soeharto bisa memerintahkan pasukan untuk mencegahnya. Agen Domino99

Dalam cerita versi Soeharto dan Orde Baru disebutkan terdapat pasukan liar di sekitar Monas. Kesaksian Kapten Soekarbi juga mematahkan pernyataan tersebut. Soeharto sendiri yang mengirimkan radiogram pada Kapten Soekarbi untuk mendatangkan pasukannya ke Jakarta. Tentunya ia mengenali pasukan siapa yang berada di Monas kala itu.

Kostrad pun mengetahui kehadiran Yon 530. Namun pada kenyataannya Soeharto membiarkan pernyataan yang mengatakan bahwa terdapat pasukan liar pada saat itu.

Kejanggalan lain tampak dalam beberapa pengakuan Soeharto adalah pengakuan dan perkiraannya tentang kedatangan Kolonel Latief saat menjengu anaknya, Tomy Soeharto di Rumah Sakit Gatot Subroto. Dalam versinya ia mengaku hanya melihat Kolonel Latief di zaal dimana anaknya dirawat. Namun kejadian yang sebenarnya adalah mereka sempat berbincang-bincang.

Pada saat itu Kolonel Latief melaporkan bahwa besok pagi akan ada tujuh jenderal yang akan dihadapkan pada presiden. Namun pada saat itu Soeharto tidak bereaksi. Ia hanya menanyakan siapa yang akan menjadi pemimpinnya.

Tapi dari hasil wawancara Soeharto dengan seorang wartawan Amerika, ia mengatakan”.......Kini menjadi jelas bagi saya, bahwa Latief ke rumah sakit malam itu bukan untuk menengok anak saya, melainkan sebenarnya untuk mengecek saya. Rupanya ia hendak membuktikan kebenaran berita , sekitar sakitnya anak saya, ......”.

Sedangkan dalam majalah Del Spiegel (Jerman Barat) Soeharto berkata.”Kira-kira jam 11 malam itu, Kolonel Latief dan komplotannya datang ke Rumah Sakit untuk membunuh saya, tetapi tampaknya ia tidak melaksanakan berhubung kekhawatirannya melakukan di tempat umum.”

Dengan demikian, ada tiga versi yang dikeluarkan oleh Soeharto sendiri tentang pertemuannya dengan Kolonel Latief. Hal ini sangat lah memancing kecurigaan bahwa Soeharto hanyalah mencari alibi untuk menghindari tanggung jawabnya.

Satu hal yang paling menjadi kontroversi dari tragedi tersebut adalah banyaknya orang yang dituduh mendukung PKI dan pada akhirnya dijebloskan ke penjara. Antara lain adalah Kolonel Latief, Letkol Heru Atmodjo, Kapten Soekarbi, Laksda Omar Dani, Mayjen Mursyid, dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari mereka ditahan tanpa melalui proses peradilan.

Orang- orang tersebut kebanyakan mengetahui bagaimana sebenarnya hal itu terjadi. Seperti contohnya Kapten Soekarbi. Ia ditahan setelah membuat laporan tentang kejadian yang ia alami pada tanggal 30 September dan 1 Oktober 1965.

Penahanan tanpa proses peradilan ini dapat disinyalir sebagai sebuah upaya yang dilakukan Soeharto agar saksi-saksi kunci tidak dapat menceritakan kejadian yang sesungguhnya pada khalayak. Ketakutan yang dialami Soeharto ini tentunya justru semakin memperkuat anggapan bahwa dialah dalang di balik peristiwa G/30/S/PKI.

Bagaimana mungkin PKI yang merupakan Partai Politik mampu membunuh para Jenderal AD sementara saya lihat pengawalan seorang Jenderal itu sangat ketat bahkan saya berpikir membunuh Prajurit Tentara biasa saja bukan hal yang mudah karena mereka punya keterampilan dalam berperang dan jangan lupa mereka di bekali Senapan Serbu, apalagi seorang Jenderal sudah bisa di bayangkan.

Bagaimana mungkin Soeharto yang merupakan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (KOSTRAD) tidak menjadi sasaran gerakan G30S PKI, perlu di ingat KOSTRAD merupakan kekuatan inti komando mandala dalam tugas oprasi trikora, posisinya sangat berbahaya jika tidak di lenyapkan.

Soeharto pernah mengakui bahwa pada malam 30 September 1965 sehabis pulang dari rumah sakit dia melihat kumpulan prajurit berseragam dan bersenjata lengkap, dia kemudian pulang kerumah dan tidur katanya dan tidak menghiraukan mereka, ini pengakuannya sendiri loh kepada wartawan, saya berpikir ko aneh ya kenapa tidak menemui mereka dia kan Jenderal, sementara dia tahu pada saat itu tidak ada. qiu qiu online


Segera Daftar & Gabung bersama kami di WWW.TIKIQQ.NET
Kami dari TIKIQQ mengajak Bosku bermain di WWW.TIKIQQ.NET
Pusat Kartu Hoki & Meja Hoki setiap saat.
Langsung Daftar Sekarang Juga di WWW.TIKIQQ.NET

Menyediakan 7 Jenis Permainan Hanya dengan Menggunakan 1 User ID saja
Game yang tersedia :
- DominoQQ
- BandarQ
- Bandar Poker
- Poker
- Capsa Susun
- Sakong
- AduQ

Minimal Depo dan Withdraw hanya Rp 20,000 saja sudah bisa bermain 7 permainan yang tersedia
Ayo Segera Kunjungi Situs Kami, Segera DAFTAR & GABUNG Bersama Kami Sekarang Juga.

Ayo Buktikan Bahwa Anda Bisa Menang dan Jadi Jutawan TIKIQQ
Contact Person :
WhatsApp / No HP : +8559661512968
Skype : TIKIQQ01
BBM : D8E0B70A


Share this post :

Post a Comment

ยช